Kamis, 07 April 2011

Motivasi

1 TIMOTIUS 1 : 12 - 17


Suatu ketika ada suatu kepanitiaan yang ingin mengadakan acara besar, sehingga mereka merekrut beberapa sukarelawan untuk membantu mereka, Namun beberapa hari kemudian, banyak para relawan yang mulai mengeluh. Mereka mengeluhkan makanan yang kurang enak, jam tugas yang banyak, dan lain-lain. Setelah diselidiki ternyata mereka mengeluh karena motivasi mereka menjadi sukarelawan tak benar. Ada yang karena paksaan, ada pula yang karena ingin mendapat fasilitas.

Motivasi memang sangat mempengaruhi sikap kita dalam mengerjakan sesuatu. Jika motivasi kita benar, kita pasti bekerja dengan serius, setia, dan tidak mudah mengeluh.

Motivasi yang benar itulah yang membuat PAULUS sangat setia dalam pelayanannya. Padahal jika kita lihat segala kesusahan yang ia alami, mungkin ia akan mengeluh kepada Tuhan bahkan akan mengundurkan diri.. Akan tetapi ia tidak melakukannya karena ia melayani Tuhan dengan penuh kesadaran, bahwa Kasih Tuhan begitu besar baginya. Ia yang berdosa, telah diselamatkan Yesus. Ia yang dulu adalah musuhNya, kini dipercayakan mengerjakan pelayanan bagiNya.

Ketika waktu berjalan, motivasi bisa berubah. Sebab itu, penting bagi kita untuk memeriksa lagi motivasi kita, khususnya dalam melayani Tuhan. Sudah kita dilandasi dengan rasa cinta kepadaNya, syukur, serta pengabdian kepada Dia dan umatNYa? Kiranya pelayanan kita selalu berkenan di hadapan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.


DOA : Tuhan berilah aku motivasi yang benar dalam melayaniMu ya Bapa. Jika memang ada Motivasi yang salah dalam melayaniMU patahkan semuanya itu ya Bapa. Biarlah pelayanku menjadi berkenan dihadapanMU dan menjadi berkat Bagi semua Orang ya BAPA, AMIN.

Rabu, 06 April 2011

Tulus Dan Benar

MAZMUR 7:1-15

Sebelum meninggal Almarhum penyair W.S Rendra pernah menulis kalimat tajam yang berbunyi, "Kalian boleh saja berjaya dalam kehidupan, namun apakah kalian tidak tau menghadapi kematian kalau batinmu telah sering tak ka hormati". Hal itu adalah sebuah pernyataan yang menampar kita, orang-orang seringkali tak peduli pada kebersihan hati mereka-menjalakan nilai-nilai kebenaran dan integritas dalam kehidupan sesehari.

Demikian juga dengan Pemazmur. Ia sangat berusaha untuk hidup benar dan tulus. Ia sangat menjaga kehidupannya sedemikian rupa, sehingga Ia pun berani meminta Tuhan untuk memeriksa kehidupannya : "Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas". Hal itu bukanlah suatu kesombongan melainkan sebagai bentuk keterbukaan dan kesediaan untuk diselidiki sungguh-sungguh oleh Tuhan.

Mengapa ia begitu berani ?? Sebab ia mengimani Tuhan sebagai Allah yang adil dan dalam keadilanNya itulah, dia akan menguji seseorang (ayat 10). Dan ketika Tuhan sedang menyelidiki hati seseorang, siapa pun tak dapat berdalih macam-mcam, membuat alasan, atau menipu Tuhan. Sebagaimana Pemazmur, yang harus kita lakukan adalah menjaga hati tetap tulus dan bertindak benar.

Suatu saat hidup kita akan berakhir. Akan tetapi, selagi masih ada waktu, biarlah dalam hidup ini kita selalu bekerja dan bertindak dalam ketulsan dengan kebenaran, dalam hal apapun, yaitu baik dalam hal sekecil apapun begitu juga dalam melakukan hal yang sangat besar. lakukan kesemuanya itu dengan ketulusan dan benar tanpa mengharapkan imbalan uang maupun kehormatan.

DOA : Tuhan berkatilah kami ya Allah sebagai umat-umatMU agar kami selalu tulus dan benar dalam melakukan tindakan/pekerjaan apapun. Biarlah dengan ketulusan dan kebenaran kami, kami dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Sumber : Renungan Harian

Senin, 04 April 2011

Magnet Kristus

FILIPI 2:1-8

Bayangkan Jika Anda memiliki berbutir-butir kelereng dalam sebuah kantng plastik. Butir-butir itu dapat bersatu hanya karena mereka ada didalam satu wadah yang sama. Tapi, coba anda merobek plastik tersebut, pasti kelereng tersebut akan berjatuhan dan tercerai-berai kemana-mana.

Coba anda bandingkan dengan sebuah magnet. Saat anda mendekatkan magnet ke sekumpulan serbuk besi, maka serbuk tersebut pasti akan melekat ke magnet. Serbuk besi dan magnet tersebut bersatu bukan karena ada di dalam wadah yang sama, melainkan karena adanya suatu gaya magnet.

Anggota-anggota jemaat di Filipi pada saaat itu berasal dari berbagai kehidupan. Ada Lidia, perempuan Yahudi yang juga seorang pengusaha kaya, ada budak perempuan ( orang yunani ), ada kepala penjara (orang romawi ). Pasti akan sulit membayangkan mereka berkumpul dalam wadah yang sama seperti kelereng yang tadi. Kalaupun bisa akan sulit buat mereka untuk tetap bersatu, jika ada sedikit gaya yang dapat menghancurkan wadah makan kesatuan mereka akan terpecah.

Surat Paulus tersebut memperlihatkan kesatuan mereka yang sesungguhnya : "dalam Kristus". Kristus itulah yang merupakan magnet yang menarik dan melekatkan mereka. Mereka diikat oleh hubungan mereka  dengan kristus, bukan dengan hubungan lahiriah mereka. Kesatuan mereka semakin kuat ketika mereka meninggalkan keegoisan dan menjadi serupa dengan Kristus.

Di dalam pelayanan/gereja kita juga pasti bertemu dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, kitalah yang dapat menentukan apakah kesatuan tersebut akan seperti kelereng atau seperti magnet. Biarlah kesatuan tersebut seperti biji besi dan magnet, dan Kristus lah yang menjadi Gaya Magnet tersebut..

DOA : Tuhan, biarlah kami sebagai umatmu menjadi sehati, sepikirm dan sejiwa dan selalu bersatu karena Engkaulah yang menjadi magnet diantara kami.

Minggu, 03 April 2011

Ujian Kerendahan Hati

1 SAMUEL 16:11-13, 17:13-18

Bisa kah anda bayangkan sebentar jika seandainya Anda menjadi Daud pada waktu ia menjadi raja ?? Akankah ada suatu perubahan dalam diri anda?? misalnya, gaya berjalan, berbicara, dan bersikap ?? bayangkan saja, kita yang semula hanya seorang gembala yang sederhana, tiba-tiba dipromosikan menjadi raja Israel yang akan datang.
Mungkin jika kita ada di dalam posisi Daud, kita mungkin sudah meninggalkan kambing domba bahkan keluarga kita. Mengapa?? Dengan angkuh mungkin kita akan berkata "Aku kan Calon raja, Masakan aku harus menggembalakan kambing domba ? "

Namun, Sosok Daud bukanlah sosok yang demikian. Setelah ia di urapi menjadi Raja, Ia masih bersedia menjaga kambing domba. Promosi yang membuatnya menjadi seorang pemegang tahta di Israel tidak membuatnya menjadi sombong. Ia adalah calon Raja, Akan tetapi ia tetap terus setia melakukan perkara-perkara yang masih menjadi tanggung jawabnya. Begitu juga dengan sifatnya terhadap keluarga dan sanak saudaranya, ia tetap taat kepada orangtuanya, serta tetap hormat kepada kakak-kakaknya. Sungguh suatu sifat yang harus di teladani.

Dewasa ini, banyak orang yang tidak dapat lagi menjaga hati saat keadaannya meningkat. Baru sedikit saja dipromosikan ( yang merupakan anugerah Tuhan ), ia langsung berubah hatinya. Tidak lagi rendah hati, melainkan menjadi orang yang sombong. Dulunya ia setia kepada perkara-perkara yang kecil, setelah hidupnya menjadi nyaman dan berlebihan, ia meninggalkan perkara tersebut, ia sudah malu untuk melakukan hal-hal/perkara yang kecil tersebut.

Jagalah hati saat hidup kita "dipromosikan" Tuhan. Tuhan adalah sosok pribadi yang sangat menghargai kerendahan hati kita. Ada sebuah untaian kata yang mengatakan bahwa PENGURAPAN TUHAN ITU JUSTRU MENGALIR DARI HAL-HAL KECIL YANG KITA KERJAKAN DENGAN SETIA. Belajarlah untuk selalu rendah hati, untuk selalu merendahkan hati kita untuk melakukan perkara perkara yang kecil meskipun kita sudah mendapat perkara perkara besar yang dapat ki lakukan..

DOA : Bersyukur kepada Tuhan atas setiap "promosi" dalam hidup kita, dan mintalaj kepada Tuhan agar kita selalu diberi hikmat untuk dapat selalu merendahkan hati kita dan tidak menjadi sombong.

Jumat, 01 April 2011

Dihibur Untuk Menghibur

2 KORINTUS 1: 1- 10

Ada seseorang yang bergabung dengan sekelompok relawan yang menolong para korban kerusuhan yang terjadi pada MEI 1998. Sejarah mencatat lembaran gelap ketika kerusuhuan itu menyebabkan banyak rumah dibakar dan banyak kerusakan lain, banyak juga orang yang kehilangan anggota keluarga, dan banyak juga kaum wanita yang dinista.

Di tengah interaksi dengan para korban, seorang rohaniawan dalam kelompok itu terus mendorong para korban agar tidak terus menutup diri dalam ketakutan, keputusasaan, dan kekhawatiran. Sebaliknya, ia meminta mereka untuk bangkit ikut menolong korban yang lain, ikut menyaksikan suara kebenaran, dan dengan demikian menunjukan kekuatan mereka. Sebab jika tidak, mereka hanya akan terus terpuruk dan tenggelam dalam sikap mengasihani diri sendiri.

Dari ayat bacaan diatas, Surat Paulus kepada jemaat Korintus memberi contoh sikap positif kepada jemaat ditengah situasi yang sangat negatif. Dalam pelayanannya, Paulus mengalami banyak penderitaan ( 2 KORINTUS 11 :24-27 ). Tapi Paulus tidak mengeluh dan tidak menjadi lemah, ia terus berharap kepada Allah dan meminta penghiburan kepada Allah sendiri. Ia pun bangkit untuk tidak mengasihani diri sendiri, sehingga Tuhan pun menguatkannya untuk dapat menghibur orang lain.

Apabila kita dalam masalah, baiklah kita tidak larut dan semakin terpuruk dalam masalah. Jangan mengeluh, jangan bersusah hati, jangan menyalahkan siapapun apalagi menyalahkan Tuhan, tetapi sebaiknya di dalam masalah kita, kita juga harus bisa membuka diri terhadap masalah orang lain. Dan meminta Tuhan memampukan kita untuk dapat pula menolong orang lain yang juga tengah berada dalam masalah.

DOA : Terima Kasih Tuhan karena Engkau telah memberi penghiburan bagi setiap masalahku, biarlah di dalam setiap masalahku aku juga dapat memberikan penghiburan bagi orang lain.

Tuhan adalah Pertolongan dan Perisai

MAZMUR 115 : 9 -11

Tuhan ?? Berhala ??..
Perbedaan keduanya sungguh sudah sangat jelas..
Tuhan adalah Sang Pencipta, Yang Mahakuasa. Ia adalah Pribadi yang hidup dan berkuasa, Ia dapat melakukan segala sesuatu baik yang besar maupun yang kecil kepada kita yang percaya kepadaNya.
Ia dapat menolong kita da melindungi kita dari segala hal yang menyerang dan melanda hidup kita. Seperti yang dikatakan di dalam MAZMUR tersebut : "Dialah pertolongan dan perisai mereka".

Sedangkan Berhala ?? 
ia merupakan buatan tangan manusia yang tidak bernafas, mati, dan tidak dapat perbuatan apapun. Berhala merupakan suatu perwujudan dari ketidakpercayaan kepada Tuhan, seseorang yang ragu akan kehadiran Tuhan ( karena Tuhan tidak dapat ia lihat ) membuat sendiri wujud yang akan ia sembah sebagai Tuhan.
Oleh Karena itu, Kita tidak boleh percaya kepada berhala. Berhala zaman sekarang ini pun bermacam-macam wujudnya,  seperti : ramalan internet, pencarian jodoh, dsb.
Sungguh malang jika kita percaya kepada berhala, sebab ia tak dapat berbuat apa-apa. Ketika kita mengalami kesusahan dan bencana, Berhala tak dapat menolong, bahkan melakukan hal sekecil apapun untuk menolong, Berhala tak dapat melakukannya., Hanya Tuhan yang dapat menolong..

Pemazmur dalam hal ini memahami sedalamnya bahwa hanya Tuhan yang dapat menjadi pertolongan dan perisai bagi setiap orang yang percaya kepadanya. Hal ini dapat terlihat dari penulisan mazmur yang bergaya "litani", yang merupakan suatu ajakan langsung kepada umat, dan langsung dijawab oleh umat dengan suatu pernyataan "Dialah Pertolongan Mereka dan Perisai Mereka". Ungkapan tersebut diulang-ulang untuk menyatakan dan menjelaskan pemahaman iman pemazmur kepada Tuhan.

Dewasa ini masih banyak yang percaya kepada berhala buatan, seperti ; patung, pusaka, opo-opo, cincin, gelang, dsb. Jangan lah percaya kepada semua itu, melainkan percaya-lah kepada Tuhan Yesus.
Ia yang telah memberi kita kehidupan kekal melalui pengorbanannya, Dialah satu-satunya Penolong dan Perisai hidup Kita.
Ketika masalah melanda, baiklah kita Yakini, "Tuhan Pasti Menolong Kita, tak ada satupun hal yang tak dapat diatasi olehNya"

DOA : Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menjadi Penolong dan Perisai Hidup Kita; Berdoa agar semua umat manusia mengandalkan Tuhan untuk menjadi Penolong dan Perisai Hidup Mereka..

Bersyukur Kepada Tuhan

MAZMUR 111:1-6

Syalooom sobatku di dalam Yesus Kristus, Sudahkah anda bersyukur hari ini ??'
Coba renungkan kapan saja anda mulai bersyukur kepada Tuhan..
Biasanya kita baru mulai bersyukur ketika mendapatkan sesuatu yang sangat membahagiakan. Atau ketika kita mengalami suatu kejadian, yang menurut pandangan manusia tidak mungkin terjadi ( mukjizat  kali yaa )..
Misalnya : ketika sakit disembuhkan, kita bersyukur dengan teriak-teriak; ketika dapat nilai bagus kita bersyukur tanpa memikirkan waktu,(haha, lebayy).

Tetapi Bagaimanakah kita sebagai Umat Tuhan seharusnya bersyukur ??
- Ada seseorang yang mengungkapkan syukurnya dengan membuat perjamuan makan secara besar-besaran di restoran mahal.
- Ada yang  bersyukur dengan mengadakan ibadah syukur di rumah atau di Gereja dengan mengundang jemaat untuk bersyukur bersama-sama

Di dalam bacaan Mazmur 111:1-6 dijelaskan bahwa pemazmur menyatakan keinginannya untuk bersyukur kepada Tuhan melalui ibadah jemaat : "...Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segnap hati dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaat.."
Alasan Pemazmur bersyukur adalah karena ia mengalami Perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar dan ajaib dan muliad di dalam kehidupannya. Pengalaman tentang keagungan pekerjaan Tuhan mengingatkan dia tentang kasih dan keadilanNya. Hal itu berlaku selamanya sehingga membuat pemazmur bersyukur dengan segenap hati dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.

Bersyukur dengan segnap hati adalah suatu tindakan yang berdasarkan kemauan hati dari orang yang melakukannya, bukan dengan paksaan. Bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati selayaknya/seharusnya terjadi di lingkungan orang-orang benar dan di dalam jemaat. Sebab dengan cara tersebut, kita tidak hanya bersyukur kepada Tuhan, tetapi sekaligus menjadi saksi Tuhan atas semua yang telah dikerjakannya dalam hidup kita..

Karena itu, Bersyukurlah selalu untuk setiap hari, baik dalam suka maupun duka, sebab yakinlah bahwa setiap hal yang terjadi, merupakan rencana Tuhan untuk membawa kamu menjadi yang terbaik..

DOA : Bersyukur atas perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar dan ajaib.